pada perempuan perempuanku yang tenggelam di ujung paruh waktu.
dulu atau sekarang aku tak banyak berubah.
bedanya , dulu aku tak mengenal majas. yang terjadi ,aku kering seni ..
maen serobot saja. padahal hati perempuan tidakbisa diserobot tanpa seni.
sekarang , kalian tidak mungkin lagi dapat menemui aku . sebab ,aku telah menjalani hidup sebagai seorang pelarian. tapi , aku masih bisa menemui kalian. karena aku senantiasa bersama kenangan. dan kalian tidak !
kalian telah hidup bersama masa depan. Masa depan yang tidak ada pada kehidupanku.
kehidupan seorang pelarian yang di seret oleh tangan tangan imaji ,berlompatan dari lorong kata kata ,menyusuri alinea.
*ladang imajiner - 13 maret 13 - pelarian yang tak hilang
0 Komentar di Blogger