Rasa Hormat ,sudah menjadi dasar Tata krama.Jika kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita,dunia ini akan menjadi lebih bermoral.
Perkataan orang yang memiliki rasa hormat :
"maaf."
"permisi"
"pendapat yang bagus."
"Terima kasih".
"maaf telah menyinggung perasaan anda."
"saya bisa mengerti kalau anda tidak sependapat."
"saya tidak bermaksud memotong pembicaraan."
"saya tidak ingin mengganggu privasi anda"
"itu berarti bergosip,tidak baik membicarakan orang lain."
"bolehkah saya pinjam ini ?"
Sobat,siapapun anda..,apapun predikat anda ...pedagang sayur ataupun insinyur,sampai sejauh ini ,di sela kesibukan anda untuk bertahan hidup,masihkah ada tata krama saling menghormati?seseorang mungkin bisa saja lupa atau bahkan tidak lagi mempersoalkan tata krama akan saling menghormati.karena sudah menjadi "aku"..karena terlalu sibuk dan cemas terlewati oleh waktu yang bernilai "uang".sehingga yang menjadi "atasan"tidak lagi menghormati bawahan karena bagaimanapun seorang bawahan atau kurir atau tukang kebon,adalah manusia yang memiliki hati nurani.saya yakin se-bandel apapun seorang anak buah,seorang pembantu,pasti ada sisi istimewa dari dirinya,yaitu hati nurani,sayangnya kadang kita tidak melihat hati nurani itu karena tertutup kepentingan kepentingan.Hati nurani ibarat kaca yang telah tertutup debu ke egoisan dan carut marut warna kehidupan.Sehingga kita melihat orang lain hanya sebatas pada rasa "suka " dan "tidak suka".
Jika rasa saling menghormati sudah tipis ,pasti yang terjadi adalah pertikaian secara terang terangan ataupun menjadi musuh di balik selimut.Fitnah.Bahkan adu mulut sambil berkacak pinggang kepada orang yang dianggap lebih lemah,padahal belum tentu demikian.Bisa jadi orang itu lebih hebat dari kita tentang hal lain.dan kita bisa menimba ilmu dari hal lain orang itu.haah..sobat kehidupan ini sudah sedemikian carut marut.kita lupa bahwa keberadaan orang lainlah yang menyebabkan roda kehidupan dapat berputar.tapi mau di putar seperti apa roda duna ini ? ke kanan ,ke kiri,cepat ,lambat,semua tergantung element kehidupan yaitu manusia dan alam semesta.mari saling menghormati satu sama lain,agar roda kehidupan tidak pincang,agar berputar normal,dan kehidupan menjadi damai,indah,tanpa kekerasan fisik,Ke akuan,intimidasi,Ego,dan dominasi .Biarlah kehidupan ini seimbang dengan meletakkan kebaikan sebagai material penyeimbang,bukan seimbang dengan kemungkaran.
( dari kontemplasi di belakang meja.......untuk diri sendiri yang lupa akan pentingnya keberadaan orang lain bersama kita , semoga bisa menjadikan perenungan bersama antara saya dan anda ataupun sahabat sahabat saya ... )
Perkataan orang yang memiliki rasa hormat :
"maaf."
"permisi"
"pendapat yang bagus."
"Terima kasih".
"maaf telah menyinggung perasaan anda."
"saya bisa mengerti kalau anda tidak sependapat."
"saya tidak bermaksud memotong pembicaraan."
"saya tidak ingin mengganggu privasi anda"
"itu berarti bergosip,tidak baik membicarakan orang lain."
"bolehkah saya pinjam ini ?"
Sobat,siapapun anda..,apapun predikat anda ...pedagang sayur ataupun insinyur,sampai sejauh ini ,di sela kesibukan anda untuk bertahan hidup,masihkah ada tata krama saling menghormati?seseorang mungkin bisa saja lupa atau bahkan tidak lagi mempersoalkan tata krama akan saling menghormati.karena sudah menjadi "aku"..karena terlalu sibuk dan cemas terlewati oleh waktu yang bernilai "uang".sehingga yang menjadi "atasan"tidak lagi menghormati bawahan karena bagaimanapun seorang bawahan atau kurir atau tukang kebon,adalah manusia yang memiliki hati nurani.saya yakin se-bandel apapun seorang anak buah,seorang pembantu,pasti ada sisi istimewa dari dirinya,yaitu hati nurani,sayangnya kadang kita tidak melihat hati nurani itu karena tertutup kepentingan kepentingan.Hati nurani ibarat kaca yang telah tertutup debu ke egoisan dan carut marut warna kehidupan.Sehingga kita melihat orang lain hanya sebatas pada rasa "suka " dan "tidak suka".
Jika rasa saling menghormati sudah tipis ,pasti yang terjadi adalah pertikaian secara terang terangan ataupun menjadi musuh di balik selimut.Fitnah.Bahkan adu mulut sambil berkacak pinggang kepada orang yang dianggap lebih lemah,padahal belum tentu demikian.Bisa jadi orang itu lebih hebat dari kita tentang hal lain.dan kita bisa menimba ilmu dari hal lain orang itu.haah..sobat kehidupan ini sudah sedemikian carut marut.kita lupa bahwa keberadaan orang lainlah yang menyebabkan roda kehidupan dapat berputar.tapi mau di putar seperti apa roda duna ini ? ke kanan ,ke kiri,cepat ,lambat,semua tergantung element kehidupan yaitu manusia dan alam semesta.mari saling menghormati satu sama lain,agar roda kehidupan tidak pincang,agar berputar normal,dan kehidupan menjadi damai,indah,tanpa kekerasan fisik,Ke akuan,intimidasi,Ego,dan dominasi .Biarlah kehidupan ini seimbang dengan meletakkan kebaikan sebagai material penyeimbang,bukan seimbang dengan kemungkaran.
( dari kontemplasi di belakang meja.......untuk diri sendiri yang lupa akan pentingnya keberadaan orang lain bersama kita , semoga bisa menjadikan perenungan bersama antara saya dan anda ataupun sahabat sahabat saya ... )
